Sebelum helaran hajat lima tahunan
digelar di Purwakarta, yakni PEMILUKADA digelar, Gaung kampanye pun di
bunyikan, berbagai calon Bupati dan
Wakil Bupati menunjukkan dan mengobral janji manis agar bisa menghipnotis
jutaan masyarakat purwakarta, Tapi, dibalik keriuhan dan panasnya masa
kampanye, muncul berita yang menghebohkan Purwakarta, yakni Perusakan PATUNG
oleh kelompok organisasi agama di Purwakarta yang tidak setuju patung itu
didirikan di kabupaten nya, katanya sih mereka merusak untuk ‘JIHAD’ Meruntuhkan berhala tanda
kemusyrikkan.
Hal itu dilakukan seusai istigosah
bersama di areal situ buleud, ratusan massa kemudian berbondong bondong
langsung merusak patung gatotkaca yang berada di parapatan sasak beusi ciganea,
merusak bahkan membakar patung itu.
Aksi dilanjutkan ke perempatan jalan
tengah purwakarta, merusak patung semar yang berada persis 1 kilometer dengan
kantor Bupati Purwakarta,
Selanjutnya, Para massa anggota
keagamaan FPI itu merusak patung Bima yang berada di Jalan Ibrahim singadilaga
atau di dekat jalan baru purwakarta dengan cara membetot leher patung
menggunakan tali tambang kemudian menariknya dengan motor.
Setelah kejadian itu, Nama Purwakarta
semakin merosot, televisi nasional berburu
informasi tentang kejadian ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar